mouse

Multicursor - Busy

Selasa, 23 September 2014

ANALISIS DATA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam metode penelitian ilmiyah analisis data merupakan bagian yang sangat penting. Dengan analisis data, maka data dapat dimaknai sehingga berguna untuk memecahkan masalah-masalah yang diteliti dalam suatu penelitian. Pendekatan analisis kuantitatif merupakan salah satu tehnik penganalisisan data dengan menggunakan analisis statistik yang tertentu yakni data yang dikumpulkan berjumlah diklasifikasikan kedalam kategori-kategori.
Pada analisis data ini menyajikan suatu ukuran yang dapat melakukan penarikan kesimpulan apakah perbedaan atau hubungan memiliki signifikansi yang tepat dan diambil cukup representatif untuk infrensi terhadap populasi tertentu. Tehnik-tehnik statistik juga dapat digunakan dalam pengujian hipotesa-hipotesa yang telah dirumuskan, maka statistik banyak sekali menolong peneliti dalam mengambil keputusan untuk menerima atau menolak suatu hipotesa.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah konsep langkah-langkah analisis data? 
2.      Apa yang dimaksud persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian?
3.      Apa pengertian analisis kualitatif dan analisis kuantitatif?
4.      Apa saja rumus-rumus statistik yang dapat dipergunakan sesuai dengan data yang dikumpulkan?
5.      Bagaimana prosedur penarikan kesimpulan dari data kualitatif dan data kuantitatif?



C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui konsep langkah-langkah analisis data.
2.      Untuk mengetahui serta memahami persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.
3.       Untuk memahami pengertian analisis kualitatif dan kuantitatif, serta mengetahui prosedur penarikan kesimpulan dari data kualitatif dan kuantitatif.
4.      Untuk mengetahui dan memahami rumus-rumus statistik yang dapat digunakan sesuai dengan data yang dikumpulkan.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Konsep Langkah-Langkah Analisis Data
Analisis data yaitu membandingkan dua hal atau dua nilai variabel untuk mengetahui selisihnya atau rasionya. Dan dari situ kita dapat mengetahui dan bisa di tarik sebuah kesimpulan seperti (X-Y) =  selisih, X/Y = rasio. Adapun konsep analisis data yaitu sebagai berikut:[1]
Langkah 1
memilih masalah
Langkah 2
Studi Pendahuluan

Langkah 3
Merumuskan Masalah


Langkah 4
Merumuskan Anggapan Dasar
                                                                                                                                                                            
Langka 4-an
Hipotesis
                                                                                    
Langkah 5
Memilih Pendekatan
Langkah 6-b
Menentukan sumber Data
Langkah 6-a
Menentukan Variabel
Langkah 7
Menentukan dan Menyusun Instrumen
Langkah 8
Mengumpulkan Data
Langkah 9
Analisis Data
 
Langkah 10
Menarik Kesimpulan
                                           
Langkah 11
Menyusun Laporan
                                                       


B.     Pengertian Persiapan, Tabulasi dan Persiapan Data Sesuaia dengan Pendekatan Penelitian
Secara garis besar pekerjaan analisis data meliputi 3 langkah yaitu[2] :
1.      Persiapan
2.      Tabulasi
3.      Persiapan data sesuaia dengan pendekatan penelitian

1.      Persiapan
Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain :
a)        Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. 
b)        Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrument pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembarann instrument barangkali ada yang terlepas ataupun sobek).  
c)        Mengecek macam isian data. Jika didalam instrument termuat atau beberapa item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal isian yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok, maka item perlu didrop. 
Contoh :
Sebagian dari penelitian kita di maksudkan untuk melihat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar murid. Setelah angket kembali dan kita cek, beberapa murid mengisi tidak tahu pendidikan orang tuanya, sebagian jawabanya meragukan dan sebagian lain jawabanya dikosongkan. Dalam keadaan seperti ini dimaksud mencari hubungan pendidikan orang tua dengan prestasi belajar lebih baik diurungkan saja, dalam arti itemnya di drop, dihilangkan dari analisis.


2.      Tabulasi
Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden dengan cara tertentu. Tabulasi juga dapat digunakan untuk menciptakan statistik deskriptif variabel-variabel yang diteliti. 
G.E.R. Burroughas mengemukakan klasifikasi analisis data sebagai berikut :
a.         Tabulasi data (the tabulation of the data).
b.        Penyimpulan data (the summarizing of the data).
c.         Analisis data untuk tujuan testing hipotesis.
d.        Analisis data untuk tujuan data penarikan kesimpulan.
Termasuk kedalam kegiatan tabulasi ini antara lain :
1.        Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor. Misalnya : tes, angket bentuk pilihan ganda, rating scale, dan sebagainya.
2.        Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.
Misalnya :
1)        Jenis kelamin:
- laki-laki diberi kode 1
- Perempuan diberi kode 0
2)        Tingkat pendidikan:
- Sekolah Dasar diberi kode 1
- Sekolah Menengah Pertama diberi kode 2
- Sekolah Menengah Atas diberi kode 3
- Perguruan Tinggi diberi kode 4
3)        Banyaknya penataran yang pernah diikuti dikelompokkan dan diberi kode atas :
- Mengikuti lebih dari 10 kali, diberi kode 1
- Mengikuti antara 1 s.d. 9 kali, diberi kode 2
- Tidak pernah mengikuti penataran diberi kode 0
3.  Penerapan Data Sesuai dengan Pendekatan Penelitian
        Maksud rumusan yang dikemukakan dalam bagian bab ini adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Yang dimaksud dengan cara yang diterapkan dalam perhitungan adalah data yang disesuaikan dengan jenis data yakni diskrit, ordinal, interval, dan rasio.

C.    Analisis Kualitatif dan Analisis Kuantitatif
Bentuk-bentuk analisis data yaitu sebagai berikut :[3]
Yang pertama yaitu analisis kuantitatif. Bentuk dari analisis ini menggunakan alat analisis yang menggunakan model-model, seperti model dari statistik. Hasil dari analisis tersebut di sajikan dalam bentuk data-data kemudian setelah itu di terapkan dalam bentuk dalam suatu uraian.
Yang kedua yaitu analisis kualitatif. Bentuk dari analisis kualitatif kebalikan dari analisis kuantitatif . Analisis data yang dilakukan secara terbatas yaitu pada teknik ketika mengolah data tersebut, seperti ketika pada pengecekan data dan tabulasi. Dalam hal ini seorang penganalisis hanya sekedar membaca table-tabel, grafik-grafik, angka-angka yang tersedia kemudian melakukan uraian dan menafsirkannya.


D.    Rumus-rumus Statistik yang Dapat Digunakan Sesuai dengan Data yang Dikumpulkan 
Ada beberapa teknik atau rumus statistik yang sering digunakan dalam analisis data. Namun sebelum menggunakan rumus-rumus statistik, seorang peneliti perlu memperhatikan terlebih dahulu jenis datanya. Jika peneliti mempunyai data distrik, dapat menggunakan rumus statistik deskriptif berupa mencari frekuensi mutlak, frekuensi relatif (mencari persentase), mean, median dan mode.[4]
1.      Frekuensi mutlak
Frekuensi adalah jumlah pemunculan. Cara membuat frekuensi mutlak sebagai berikut:[5]
a)      Menentukan range dari pengamatan. Range merupakan selisih antara nilai terbesar dengan nilai terkecil dalam suatu data.
b)      Menentukan jumlah interval kelas dengan menggunakan range. Dengan rumus sebagai berikut:     
Dimana: K = jumlah interval kelas
   I = besar interval kelas
   R = range
c)      Menghitung frekuensi pengamatan yang jatuh untuk tiap kelas dengan membuat tally.
d)     Menjumlahkan frekuensi dari masing-masing kelas.
Contoh:
Diberikan data mentah tentang gaji bulanan 50 pegawai negeri dalam ribuan rupiah. Buatlah daftar frekuensi dari gaji tersebut.
138   164   150   132   144   125   149   157   118   124
144   152   148   136   147   140   158   146   128   135
168   165   126   154   138   118   176   163   137   143
135   140   153   135   147   142   173   146   146   150
142   150   135   156   145   145   161   128   155   162
Jawab: Gaji yang terendah adalah 118 dan yang tertinggi adalah 176. Range = 176- 118 = 58. Jika besar interval adalah 9, maka jumlah kelas interval adalah 58 : 9 =  8. Dengan demikian, maka interval kelas, tally dan frekuensi mutlak adalah sebagai berikut:
Gaji
(Rp. 000)
Tally
Frekuensi
118 -126
||||
5
127 – 135
|||| ||
7
136 – 144
|||| |||| |
11
145 – 153
|||| |||| ||||
14
154 – 162
|||| ||
7
163 – 171
||||
4
172 - 180
||
2
Total

50
2.      Frekuensi relatif
Jika frekuensi dinyatakan dalam persentasi terhadap total frekuensi, maka tabel tersebut dinamakan tabel frekuensi relatif. Pada contoh frekuensi mutlak di atas dapat dibuat dalam bentuk frekuensi relatif sebagai berikut:
Gaji
(Rp. 000)
Frekuensi
Frekuensi Relatif
118 -126
5
10
127 – 135
7
14
136 – 144
11
22
145 – 153
14
28
154 – 162
7
14
163 – 171
4
8
172 - 180
2
4
Total
50
100

3.      Mean
Mean (arithmatic mean) adalah rata-rata yang sering digunakan oleh peneliti. Jika X1, X2, ....., Xn adalah n buah pengamatan, maka mean dicari dengan rumus:
Contoh:
Observasi berat badan dari 6 anak balita adalah 4 kg, 5 kg, 4 kg, 3 kg, 6 kg dan 5 kg. Mean dari berat anak balita adalah:
 = kg

4.      Median
Median adalah nilai tengah yang dicari dari sebuah seri yang sudah diatur menurut rangking.

Contoh:
Untuk set 4, 5, 2, 3, 7, 8, 4, 1, 12 mediannya dicari sebagai berikut:
Aturlah nilai pengamatan menurut rangking, yaitu 1, 2, 3, 4, 4, 5, 7, 8, 12
Karena n adalah ganjil, maka sudah dapat dilihat bahwa median dari nilai pengamatan tersebut adalah 4.
Jika jumlah pengamatan adalah genap, maka mediannya adalah rata-rata dari dua pengamatan di tengah-tengah. Contoh:
12, 14, 17, 21, 22, 25 
Maka median =
5.      Mode
      Mode dari sebuah set pengamatan adalah nilai pengamatan yang mempunyai frekuensi pemunculan yang terbanyak.
Contoh:
      Dari suatu pengamatandari harga beras /kg diperoleh data sebagai berikut:
Rp 13.500    Rp 13.700   Rp 14.000   Rp 14.000   Rp 12.500   Rp 14.000
      Sudah terlihat bahwa harga Rp 14.000 /kg muncu sebanyak 3 kali dalam pengamatan di atas. Dengan demikian, mode dari pengamatan tersebut adalah Rp 14.000.
Sedangkan rumus statistik yang digunakan oleh peneliti dalam menganalisis data yang berjenis interval adalah varians dan standar deviasi.[6] Varians atau dispersi dari data adalah seberapa jauh nilai pengamatan tersebar di sekitar nilai rata-rata. Varians dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
      
Dimana:
Vx = varians
n   = jumlah pengamatan
Xi = nilai pengamatan variabel ke-i
Contoh:
       Nilai akhir 7 buah mata pelajaran dari seorang murid adalah 4, 7, 8, 8, 5 dan 4. Berapa varians nilai akhir murid tersebut?
Xi
Xi2
4
16
7
49
6
36
8
64
8
64
5
25
4
16
42
270
 Jawab:






  
Sedangkan standar deviasi adalah akar dari varians, dengan rumus sebagai berikut:
       s =     =  

Pada contoh varians di atas, standar deviasinya adalah:
s =  =  = 1,73

E.     Prosedur Penarikan Simpulan dari Data Kualitatif dan Data Kuantitatif
Setelah melakukan analisis, selanjutnya peneliti membuat generalisasi (kesimpulan umum) penelitian yang ada dan sesuai dengan hipotesis yang berdasarkan pada batasan yang diajukan. Adapun langkah-langkah penyusunan kesimpulan sebagai berikut:[7]
1)        Sebagai langkah pertama, menguraikan garis besar permasalahan. Kemudian membuat ringkasan tentang segala sesuatu yang telah diuraikan.
2)        Menghubungkan setiap kelompok data dengan permasalahan untuk sampai pada kesimpulan tertentu jika data tersebut berupa data kuantitatif. Sedangkan jika data tersebut merupakan data kualitatif, maka menulis kembali pokok-pokok pikiran dalam data tersebut.
3)        Langkah terakhir dalam menyusun kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoritik maupun praktis dengan bahasa sendiri.






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
     Analisis data yaitu membandingkan dua hal atau dua nilai variabel untuk mengetahui selisihnya atau rasionya. Dengan hal tersebut kita dapat mengetahui dan menarik sebuah kesimpulan. Secara garis besar analisis data meliputi 3 langkah yaitu :
1.    Persiapan
2.    Tabulasi
3.    Persiapan data sesuaia dengan pendekatan penelitian
Bentuk-bentuk analisis data yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif. Bentuk dari analisis ini menggunakan alat analisis yang menggunakan model-model, seperti model dari statistik. Sedangkan bentuk dari analisis kualitatif dilakukan secara terbatas yaitu pada teknik ketika mengolah data tersebut, seperti ketika pada pengecekan data dan tabulasi.
Ada beberapa teknik atau rumus statistik yang sering digunakan dalam analisis data. . Jika peneliti mempunyai data distrik, dapat menggunakan rumus statistik deskriptif berupa mencari frekuensi mutlak, frekuensi relatif (mencari persentase), mean, median dan mode. Sedangkan rumus statistik yang digunakan oleh peneliti dalam menganalisis data yang berjenis interval adalah varians dan standar deviasi.
Langkah-langkah penyusunan kesimpulan sebagai berikut:
Sebagai langkah pertama, menguraikan garis besar permasalahan. Kemudian membuat ringkasan tentang segala sesuatu yang telah diuraikan. Kemudian menghubungkan setiap kelompok data dengan permasalahan jika berupa data kuantitatif. Sedangkan jika data tersebut merupakan data kualitatif, maka menulis kembali pokok-pokok pikiran dalam data tersebut. Langkah terakhir dalam menyusun kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoritik maupun praktis dengan bahasa sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
 Hasan, Iqbal. 2006. Analiis Data Penelitian dengan Statistic. Jakarta: Bumi Aksara.
Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.


[1] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan dan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hal.  237.
[2] Ibid, hal.  236.
[3]  Iqbal Hasan, Analiis Data Penelitian dengan Statistic, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal. 30.
[4] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hal. 363.
[5] Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hal. 380.
[6] Suharsimi Arikunto, loc, cit., hal. 375.
[7] Ibid,. hal 625.