mouse

Multicursor - Busy

Sabtu, 25 Oktober 2014

PENGERTIAN PSIKOLOGI BELAJAR



BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG MASALAH
            Hakikat-hakikat yang ingin dibahas dalam bahasan makalah ini adalah tentang pengertian psikolgi dan hubungan psikologi dengan belajar memory, dengan pengetahuan,dan transfer dalam belajar. Kami mengangkat tema ini untuk dijadikan bahasan kali ini , karena memang masih banyak pandangan tentang arti psikologi dan belajar , kami rasa penting untuk dikaji agar bisa menemukan titik terang apa arti sebenarnya dari psikologi dan jika dikaitkan dengan belajar.
             Dan diantara para ahlipun berbeda beda mendefinisikan tentang arti psikologi dan jika dikaitkan dengan belajar,Diantara definisi-definisi yang ada mungkin kita dapat memahami tentang arti psikologi sebenarnya, yaitu kita sebagai mahluk hidup tidak hanya berinteraksi dengan sesama manusia, akan tetapi perlu juga mengetahui sikologi mahluk lainnya ,dan tentang memory, transfer dalam belajar.
B.   RUMUSAN MASALAH
1.      Pengertian psikologi?
2.      Hubungan psikologi dengan belajar?
3.      Transfer dalam belajar?
4.      Memory dan pengetahuan?

C.   TUJUAN MAKALAH
1.      Untuk memahami pengertian psikologi
2.      Untuk mengetahui hubungan psikologi dengan belajar
3.      Untuk mengetahui memory dan belajar
4.      Untuk mengetahui transfer dalam belajar

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Psikologi
Psikologi adalah sebuah frase yang terdiri dari dua kata, yaitu psikologi dan belajar. Psikologi berasal dari bahasa yunani, yaitu psikologi dan psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa., karena adanya kontak dengan berbagai macam ilmu, maka lahirlah bermacam-macam definisi psikologi yang terdapat perbedaan satu sama lainnya, yaitu sebagai berikut:
1.      Psikologi adalah ilmu mengenai mental(the science of mentallife)
2.      Psikologi adalah ilmu mengenai fikiran(the science of mine)
3.      Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku (the science of behavior).
Dalam Perkembangan selanjutnya, menurut Crow and Crow, psychology is the study of human behavior and relationship. Dari batasan tersebut jelas bahwa yang dipelajari oleh psikologi adalah tingkah laku manusia,yakni interaksi manusia dengan sekitarnya, baik yang berupa manusia lain (human relationship)maupun dengan mahluk lainnya seperti hewan,iklim,kebudayaan,dan sebagainya. Disini jelas bahwa psikologi tidak hanya hubungan tingkah laku manusia dengan manusia saja.
Ahli-ahli psikologipun menyelidiki tingkah laku hewan seperti  anjing,tikus,serangga, dan sebagainya dalam hubungan dengan tingkah laku manusia yang ingin dipahami dari aspek kehidupan mental dan semua perilakunya.Sedangkan pengertian belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyrakat. Bagi para pelajar ataupun para mahasiswa kata ‘’belajar’’merupakan kata yang tidak asing. Bahkan merupakan suatu kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari mereka dalam menuntut ilmu dilembaga pendidikan formal. Kegiatan belajar mereka lakukan setiap waktu sesuai dengan kegiatan sehari-hari.
Slamento (1995) merumuskan belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Sementara itu Winkel 1989) mendefinisikan belajar sebagai suatu kegiatan pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan.sehingga menghasilkan perubahan yang relatif menetap atau pertahan kemampuan ranah kognitif, maupun psikomotorik, yang diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkungannya.
Pada dasarnya kata belajar itu memiliki banyak arti, namun tidak setiap orang mengetahui apa itu belajar. Jika dipertanyakan apa yang sedang dilakukan? pasti jawabannya ‘’belajar’’. itu saja titik. Namun sebenarnya dalam kata belajar itu tersimpan pengertian dari kata ‘’belajar’’ dan hal itu yang perlu dihayati, sehingga tidak timbul persepsi yang keliru mengenai masalah belajar. [1]
Sedangkan dalam artian yang luas, pembelajaran atau belajar memiliki arti yang luas, yaitu dimanakan belajar jika menyebabkan perubahan yang relative permanen pada pengetahuan ataupun perilaku individu.

B.     Hubungan Psikologi dengan Belajar
Belajar adalah suatu proses terjadinya interaksi antara pelajar dan pengajar dalam upaya mencapai tujuan belajar, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka satuan waktu tertentu pula. Proses pembelajaran berlangsung melalui tahap-tahap persiapan (desain pembelajaran), pelaksanaan (kegiatan belajar mengajar) yang melibatkan pengajar dan siswa, berlangsung di dalam kelas dan di luar kelas dalam satuan waktu untuk mencapai tujuan kompetensi (kognitif, afektif dan psikomotorik) dan selanjutnya dirumuskan dalam bentuk tujuan-tujuan pembelajaran.
Dalam proses belajar, terjadi interaksi antara guru dan siswa. Dalam interakasi itu, terdapat peristiwa dan proses psikologis. Peristiwa dan proses psikologis ini sangat perlu untuk dipahami dan dijadikan rambu-rambu oleh para guru dalam memperlakukan peserta didik secara tepat.
Ada beberapa faktor yang juga harus diperhatikan oleh guru dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam. Faktor ini terdiri dari dua aspek, yaitu aspek Fisiologis (bersifat jasmaniah) dan faktor psikologis (bersifat rohaniah) dan kelelahan (bersifat jasmaniah dan rohaniah).
1.      Aspek Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.
2.      Aspek psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses belajar. Bebera­pa faktor psikologis yang utama memengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat.

C.    Memory
Memori merupakan simpanan informasi - informasi yang diperoleh dan diserap dari lingkungan yang kemudian diolah sesuai dengan individu yang bersangkutan. Memory juga merupakan suatu proses biologi, yakni informasi diberi kode dan dipanggil kembali. Pada dasarnya juga memory adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya. Memory memberi manusia kemampuan mengingat masa lalu, dan perkiraan pada masa depan. Memory merupakan kumpulan reaksi elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Memory yang sifatnya dinamis ini terus berubah dan berkembang sejalan dengan bertambahnya informasi yang disimpan.
Memori atau mengingat merupakan proses menerima, menyimpan dan mengeluarkan kembali informasi-informasi yang telah diterima melalui pengamatan, kemudian disimpan dalam pusat kesadaran (otak) setelah diberikan tafsiran. Dalam otak, terdapat dua macam tempat penyimpan informasi atau tanggapan yaitu :
1.      Ingatan Jangka Pendek (Short Term Memori/STM)
ialah tempat menyimpan informasi yang akan dikeluarkan segera dalam waktu yang labih pendek
Ada 2 cara untuk meningkatkan STM, yaitu:
a)      Rehearsal : adalah pengulangan informasi secara sadar sebagai usaha untuk mempertahankan informasi dalam STM.
b)      Encoding :adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam bentuk yang dapat diingat. Encoding dapat dilakukan dengan metode chunking, yaitu pengelompokan beberapa huruf sebagai kata (small chunks), sekelompok kata sebagai frase (larger chunks) dan serangkaian frase sebagai kalimat (even larger chunks).
Retrieval adalah suatu proses untuk menemukan memori yang disimpan dan membuatnya menjadi dapat digunakan.
               Ada 2 jenis retrieval, yaitu:
a)      Recognition: adalah mengenali bahwa stimulus tertentu telah disajikan sebelumnya.
b)      Recall : adalah mengeluarkan bagian spesifik dari informasi, biasanya diarahkan dengan menggunakan cues.
Selective attention adalah membatasi perhatian pada stimulus tertentu ketika adabanyak stimulus yang hadir pada situasi tertentu. Individu lebih memperhatikan karakteristik fisik dari stimulus, contohnya adalah volume dan ritme suara.
2.      Ingatan Jangka Panjang (Long Term Memori/LTM)
ialah gudang tempat menyimpan informasi untuk masa yang cukup lama.
a)      Proses Memori
Proses memori atau mengingat terjadi dalam tiga tahapan :
·         Tahapan perolehan Informasi
·         Tahapan Penyimpanan Jangka Pendek atau ingatan jangka panjang
·         Tahapan mengeluarkan kembali apabila suatu waktu diperlukan
3.      Teori-Teori Memori
Teori yang paling banyak yang digunakan oleh para ahli adalah teori tentang tiga proses memori, seperti berikut :
a.       Enconding adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam bentuk yang  dapat diingat. Enconding dapat dilakukan dengan metode chunking, yaitu pengelompokan beberapa huruf sebagai kata (small chunks), sekelompok kata sebagai frase (larger chunks) dan serangkaian frase sebagai kalimat (even larger chunks).
Proses pengubahan informasi dapat terjadi dengan dua cara, yaitu :
1).Tidak Sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh indera    dimasukkan dengan tidak sengaja ke dalam ingatannya.Contohnya adalah seorang anak yang menginginkan barang yang sangat ia mau, apabila tidak dibelikan, ia akan menangis sekeras kerasnya. Kelakuan      tersebut bisa tersimpan di otak mereka karena dengan menagis sekeras-kerasnya ia akan dibelikan barang yang ia mau.
2)  Sengaja, yaitu bila individu dengan sengaja memasukkan pengalamandan pengetahun ke dalam ingatannya. Contohnya adalah seseorang yangsering jalan kesuatu tempat, ia akan hafal dengan sengaja tempattersebut.
b. Storage adalah penyimpanan apa yang telah diproses dalam enconding tersebut. Proses ini disebut juga dengan retensiyaitu proses mengendapkan informasi yang diterimanya dalam suatu tempat tertentu. Sistem penyimpanan ini sangat mempengaruhi jenis memori (sensori memori, memori jangka pendek, atau memori jangka panjang). Setiap proses belajar akan meninggalkan jejak-jejak dalam diri seseorang dan jejak ini akan disimpan sementara dalam ingatannya. Sehubungan dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal penting yang dapat dicata, yaitu interval atau jarak waktu antara memasukkan dan menimbulkan kembali.
1)      Tiga jenis proses mengingat menurut Hilgard, yaitu :
·         Recall yaitu mengeluarkan bagian spesifik dari informasi, biasanya diarahkan dengan menggunakan cues.Selective attention adalah membatasi perhatian pada stimulus tertentu ketika ada banyak stimulus yang hadir pada situasi tertentu. Individu lebih memperhatikan karakteristik fisik dari stimulus, contohnya adalah volume dan ritme suara.
·         Recognition yaitu mengenali bahwa stimulus tertentu telah disajikan sebelumnya. Contohnya Misalnya dalam soal pilihan berganda, siswa hanya dituntut untuk melakukan recognition karena semua pilihan jawaban sudah diberikan. Siswa hanya perlu mengenali jawaban yang benar di antara pilihan yang ada.
·         Redintegrative yaitu proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu cerita yang cukup lengkap. Proses ini terjadi bila seseorang ditanya sebuah nama, misalnya Susilo Bambang Yudhoyono (presiden RI), maka akan teringat banyak hal tentang tokoh tersebut.
Perbedaan antara recall dan recognition menunjukan adanya fungsi petunjuk mengingat dalam recognition. Petunjuk ini membantu organisme mengenali informasi yang akan diingat khususnya memori jangka panjang.
Pendekatan Information-Processing menyatakan bahwa memori dapat dipahami melalui tiga proses, yaitu enconding, storage, dan interval. Tapi dalam proses tersebut terlibat tiga sistem memori yang berbeda, yaitu memori sensorik, memori jangka pendek (short term memory), dan memori jangka panjang (long term memory).
4.   Faktor yang mempengaruhi Memori
Proses mengingat atau memori banyak dipengaruhi oleh berberapa faktor, yaitu :
a.       Faktor Individu
b.      Proses mengingat akan lebih efektif apabila individu memiliki minat yang besar, motivasi yang kuat, memiliki metode tertentu dalam pengamatan dan pembelajaran memiliki kondisi Fisik dan kesehatan yang baik.
c.       Faktor Sesuatu yang Harus di Ingat adalah sesuatu yang memiliki organisasi dan struktur yang jelas, mempunyai arti, mempunyai keterkaitan dengan individu, mempunyai intensitas rangsangan yang cukup kuat.
d.      Faktor Lingkungan proses mengingat akan lebih efektif apabila ada lingkungan yang menunjang dan terhindar dari adanya gangguan-gangguan.

D.    Transfer dalam Belajar
Transfer belajar adalah sebuah frase yang terdiri dari kata yaitu “transfer dan belajar”. Transfer itu sendiri adalah kata pungut dari bahasa inggris yaitu “transfer” yang berarti pergantian, serahterimah atau pemindahan. Sedangkan belajar adalah serangkaian jiwa raga untuk mmperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yng menyangkut kognitif, efektik dan psimotorik. Menurut Slameto  mengatakan bahwa transfer belajar adalah pengaruh dari hasil belajar yang telah diperoleh pada waktu yang lalu terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan demikian.[2] Sedangkan dalm buku lain, menurut W.S. Winkel berasumsi bahwa taransfer belajar adalah pemindahan atau pengalian hasil belajar yang diperoleh dari bidang study  yang satu kebidang study yang lain atau kehidupan sehari-hari dalam ruang lingkup pendidikan sekolah.[3]
a.       Teori-teori transfer belajar
Teori transfer belajar adalah pemikiran atau pendapat mengenai bagaimana tranfer belajar itu sendiri. Adapun dalam hal ini ada beberapa macam teori transfer belajar:
a)      Teori Disiplin Formal
Bertitik tolak dari anggapan bahwa jiwa manusia terdiri dari berbagai daya seperti daya ingat dan daya pikir, maka mereka beranggapan bahwa transfer belajar hanya dapat terjadi bila “diperkuat” dan “didisiplinkan” dengan latihan-latihan yang keras dan terus menerus. Setelah daya-daya tersebut terlatih maka akan mudah terjadi transfer secara otomatis ke bidang-bidang lain.
b)        Teori Elemen Identik/Ilmu Jiwa Asosiasi
William James dan Edward Thorndike tidak sependapat dengan pandangan para ahli jiwa daya, kedua tokoh ini lalu mengkritik antara lain sebagai berikut:
i) Daya ingat tidak dapat diperkuat melalui latihan.
ii) Pelajaran bahasa Latin misalnya, tidak dapat menaikan IQ.
iii)Ilmu-ilmu dalam bidang tertentu (bila ditunjuk dengan istilah Ilmu Jiwa Daya mereka telah terlatih) ternyata lemah dan tidak mampu mengamati dan menganalisis dalam bidang-bidang lain, ini berarti tranfer secara otomatis tidak terjadi.
c)      Teori Generalisasi
Peletak pandangan ini adalah Charles Judd, ia beranggapan bahwa transfer bisa terjadi bila situasi baru dan situasi lama telah dipelajari mempunyai kesamaan prinsip, pola atau struktur, tidak kesamaan unsur-unsur. Seseorang memahami prinsip demokrasi akan mampu mengamalkan dalam situasi yang berbeda, demikian pula prinsip ekonomi, hukum, pendidikan dan lain-lain. Ketiga teori diatas, sampai sekarang masih menunjukkan kebenaran, kemampuan berfikir logis sistematis, ternyata cukup membantu dibidang-bidang lain (Ilmu Jiwa Daya). Unsur-unsur yang sama atau pola-pola yang mirip bila dipahami betul orangpun tertolong dalam menghadapi situasi yang sama sekali baru (elemen identik dan generasi).
b.      Ragam Transfer Belajar
a)      Transfer positif
Transfer positif yaitu transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar selanjutnya. Tranfer ini dapat terjadi jika seorang guru membantu untuk belajar dalam situasi tertentu yang mempermudah siswa belajar dalam situasi lainnya. Dalam konteks ini, Barlow mendefinisikan transfer positif adalah belajar dalam suatu situasi yang dapat membantu belajar dalam situasi-situasi lain. Misalnya seorang anakyang telah mengendarai sepeda dapat lebih mudah dan lebih efektif, efesien jika ia belajar mengendarai sepeda motor. 

b)      Transfer negatif    
Transfer negatif yaitu transfer yang berefek buruk terhadap kegiatan belajar selanjutnya. Tranfer ini dapat terjadi jika seorang siswa belajar dalam situasi tertentu yang memiliki pengaruh merusak terhadap keterampilan yang dipelajari dalam situasi berikutnya. Jadi mengapa transfer ini dikatakan negatif karna dalam penguasaan hasil belajar untuk menghadapi situasi baru apabila mengalami hambatan, kesulitan, kerusakan. Misalnya seorang anak yang memulai mempelajari bahasa inggris, ia mengetahui arti what, you dan like, lalu ia membuat pertanyaan apakah kamu suka, dalam bahasa inggris. Maka ia menulis 3 kata yang diketahui tadi what you like?. Disini ea hanya mentransfer arti kata, yang menyebabkan kesalahan.
3. Transfer vertikal
Transfer vertikal yaitu transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi. Tranfer ini dapat terjadi apabila seorang siswa belajar dalam situasi yang tertentu yang dapat meyebabkan siswa tadi mampu untuk menguasai pengetahuan/keterampilan yang lebih rumit. Contohnya, ketika seorang anak SD belajar mengenai penjumlahan dan pengurangan maka ia akan lebih mudah belajar perkalian di kelas berikutnya karna syarat untuk mengerti atau memahami perkalian dan pembagian adalah dengan mengerti dan memahami penambahan dan pengurangan .
4. Transfer lateral
Transfer lateral yaitu transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar pengetahuan/keterampilan yang sederajat. Tansfer ini akan terjadi ketika seorang siswa telah mampu menggunakan materi yang dipelajarinya untuk mempelajari materi yang sama kerumitannya dalam situasi-situasi yang lain. Contohnya, seorang siawa STM yang telah menguasai teknologi “X” dari sekolahnya akan mudah menggunakan teknologi itu di tempat kerjanya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Transfer belajar
1.    Intelegensi
Faktor ini berasal dari anak didik dan berkisar pada masalah kapasitas dasar, sikap, minat anak didik, dll. Kapsitas dasar adalah membantu timbulnya transfer belajar. Disamping itu timbulnya transfer belajar tidak secara otomatis, melainkan timbul dengan sengaja. Oleh karna itu sikap atu usaha yang disengaja kerah ini akan membantu timbulnya transfer belajar. 
2. Sikap
Meskipun orang mengerti dan memahami sesuatu serta hubungannya dengan yang lain, tetapi pendirian/kecenderungannya menolak/sikap negatif, maka transfer tidak akan terjadi, dan demikian sebaliknya.
3. Materi Pelajaran
Hubungan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain menjadi penengah yang dapat menimbulkan transfer dalam belajar. Suatu mata pelajaran yang dapat dikuasai bisa dijadikan landasan untuk menguasai mata pelajaran lain yang relevan, baik itu kaidah mauppun prinsip-prinsipnya. Contohnya: Matematika dengan Statistika, Ilmu Jiwa Daya dengan Sosiologi akan lebih mudah terjadi transfer.
4. Sistem Penyampaian Guru
Faktor ini berasal dari guru dan berkisar antara lain pada penguasaan persiapan, alat peraga, pemilihan bahan, dll. Dengan menggunakan bahan yang sma akan menghasilkan hasil yang berbedah karna itu disebabkan adanya perbedaan dalam menggunakan metode mengajar. Hasil belajar dengan cara menggunakan metode diskusi akan berlaianan hasilnya dengan menggunakan metode ceramah, karna dalam metode diskusi guru tidak terlalu berperan aktif tapi malah sebaliknya murid yang harus berperan aktif.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
psikologi adalah tingkah laku manusia,yakni interaksi manusia dengan sekitarnya, baik yang berupa manusia lain (human relationship) maupun dengan mahluk lainnya seperti hewan, iklim, kebudayaan,dan sebagainya. Disini jelas bahwa psikologi tidak hanya hubungan tingkah laku manusia dengan manusia saja.
Belajar adalah suatu proses terjadinya interaksi antara pelajar dan pengajar dalam upaya mencapai tujuan belajar, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka satuan waktu tertentu pula. Dalam proses belajar, terjadi interaksi antara guru dan siswa. Dalam interakasi itu, terdapat peristiwa dan proses psikologis. Peristiwa dan proses psikologis ini sangat perlu untuk dipahami dan dijadikan rambu-rambu oleh para guru dalam memperlakukan peserta didik secara tepat.
transfer belajar adalah pemindahan atau pengalian hasil belajar yang diperoleh dari bidang study  yang satu kebidang study yang lain atau kehidupan sehari-hari dalam ruang lingkup pendidikan sekolah. Yang mana didalamnya memiliki macam-macam teori transfer belajar dan ragam-ragam transfer belajar.
Memori merupakan simpanan informasi - informasi yang diperoleh dan diserap dari lingkungan yang kemudian diolah sesuai dengan individu yang bersangkutan. Memory merupakan kumpulan reaksi elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak.


DAFTAR  PUSTAKA

Ø   Abu, Widodo . psokologi belajar.jakarta: rineka cipta, 1991

Ø  Dahar Ranta Willis, Teori-Teori belajar.jakarta:Erlangga,1989
Ø  Ihsan ilham, psiologi belajar, banten: pustaka indah, 2012
Ø  Kholil muzaky, Psikologi Pengajaran jakarta: karya bangsa, 2005
Ø  Linda l.davidoff.1981.psikologi suatu pengantar.jakarta:Erlangga

Ø  Sarlito sarwono.2012.pengantar psikologi umum.jakarta:Rajawali pers.






[1] Abu dan widodo supriyono, riena cipta. Psikilogi belajar,Jakarta: 1991
[2]Ilham Ihsan, psiologi belajar, (banten: pustaka indah, 2012) hal 89
[3]Muzakyy Kholil, Psikologi Pengajaran(jakarta: karya bangsa, 2005 ) hal 57

Tidak ada komentar:

Posting Komentar